Pages

Rabu, 06 Juni 2012

Kasus Hambalang


foto
Bangunan wisma putri dan putra junior di kawasan proyek Pusat Pendidikan, Pengembangan, dan Sekolah Olah Raga Nasional, Hambalang, Bogor, (30/5). Menpora memerintahkan penghentian sementara proyek pembangunan pusat olahraga senilai Rp1,2 triliun khususnya di lokasi amblesnya gedung tersebut. Tempo/Aditia Noviansyah

Kasus Hambalang, Dahlan Iskan Diminta Turun Tangan  

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat, Martin Hutabarat, meminta Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan turun tangan dalam kasus proyek Hambalang. Dahlan, kata Martin, memeriksa pimpinan PT Adhi Karya dan PT Wijaya Karya, perusahaan di bawah BUMN, yang menjadi kontraktor Hambalang. Dua bangunan di antaranya ambruk.

Menurut dia, kejadian ini membuktikan bahwa Adhi Karya dan Wijaya Karya tidak profesional dalam bekerja. "Menteri BUMN harus periksa Adhi dan Wijaya. Katanya go international, tapi kok menunjukkan kinerja seperti ini," kata dia, Kamis, 31 Mei 2012.

Akibat ambruk, proyek Hambalang kini diselidiki oleh Komisi Pemberantasan Korupsi dan anggarannya diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan. Bau korupsi menyeruak setelah mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M. Nazaruddin membongkar keterlibatan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, serta sejumlah politikus Partai Demokrat lainnya.

Martin mengatakan kejadian ambruknya proyek ini membuat nama besar Adhi Karya dan Wijaya Karya diragukan kredibilitasnya. Menurut dia, sebagai kontraktor berpengalaman, sangat tidak masuk akal proyek yang ditanganinya ambruk. "Kalau tidak ada apa-apanya, tidak mungkin lahannya ambles sampai 8 meter," kata dia.

Ia mengatakan Komisi Pemberantasan Korupsi juga harus cepat memeriksa kasus ini. Ia melihat kejadian ini bisa menjadi pintu masuk untuk membongkar kasus Hambalang. "Ini bisa jadi pintu masuk bagi KPK. Karena semakin hari, semakin kelihatan permainannya," ujar politikus Partai Gerindra ini.

0 komentar:

Posting Komentar